Enditop: Juni 2011

Selasa, 21 Juni 2011

Percakapan Kita

“Apa yang kau lihat daritadi? Kenapa hanya diam dan kekosongan yang kudapat? Apakah kau tak sadar aku ada di hadapan mu?”
“Aku tak tahu, aku bosan, mungkin saja aku akan membuat puisi seperti di film dian sastro itu, mungkin aku akan benar-benar lari ke hutan jika aku mampu, sayang itu hanya akan terdengar seperti lelucon basi.”
“Setidaknya dalam kebosanan mu kau pasti memikirkan sesuatu, kan?”
“Entahlah, aku tak begitu yakin.”
“Kalau begitu mari kita memikirkan sesuatu, sial, sepertinya aku sudah bertindak seperti kartun perempuan kecil berponi itu, iya kan? Hahaha...”
“Aneh, aku tak bisa tertawa lagi sekarang.”
“Kenapa? Apakah lelucon ku 'garing'?”
“Yah begitulah, sepertinya kau harus belajar pada orang-orang yang biasa berdiskusi di kotak-kotak kecil itu, mereka sangat lucu, mereka sepertinya suka sekali memakai berbagai warna baju, kadang kuning, biru, merah, hijau sudah selayaknya badut, sangat menghibur!”
“Yah, aku juga pernah melihat mereka, tapi aku tak setuju dengan mu, mereka sama sekali tak menghibur, bagaimana mungin kau bisa merasa mereka itu lucu?”
“Ayolah, apakah kau tak memiliki sense of humor? Masa yang seperti mereka tak kau anggap lucu? Lihat bagaimana mereka selalu berdiskusi dengan penuh semangat saat ini, lalu akan lupa esok hari, mana ada orang di dunia ini yang pelupa seperti mereka?”
“Itu hanya terlihat bodoh bagiku, tidak lucu sama sekali, dan kau sadar akan itu, iya kan?”
“Betul, tapi tidak kah kau merasa semua yang bodoh itu enak untuk ditertawakan? Kita akan selalu tertawa untuk sebuah kebodohan, iya kan? Sial, aku mulai tak mengerti apa yang sedang aku bicarakan.”
“Terserahlah, toh setidaknya kau sudah menulis sesuatu, tak membiarkan aku kosong melompong seperti tadi.”

Tentang Rekrutmen Telkom Indonesia - 2015

Udah lama..lama…lamaaaa banget ya gak nulis di sini, jadi maafkan jika tulisan ini agak kaku. Setelah entah kapan terakhir menulis di blog ...