Enditop

Kamis, 10 Desember 2015

Tentang Rekrutmen Telkom Indonesia - 2015

Udah lama..lama…lamaaaa banget ya gak nulis di sini, jadi maafkan jika tulisan ini agak kaku. Setelah entah kapan terakhir menulis di blog ini, saya masih aktif menulis di kantor pertama tapi untuk keperluan kerja (bukan curhat) hehehe…

Singkat saja, dua bulan lalu saya pindah ke kantor dua, namanya Telkom Indonesia (Alhamdulillah ya..). Mulai dari bulan Nopember, kami (280 orang yang lulus di Telkom) di bina-bina mentalnya supaya lebih baik kedepannya. Tapi sebelum cerita ke sana, saya mau bagi-bagi cerita dulu soal bagaimana bisa sampai lulus di Telkom Indonesia, soalnya sebagai pencari kerja, saya sempat merasakan searching-searching artikel tips & trik cara lulus di perusahaan-perusahaan yang saya daftar, salah satunya adalah Telkom Indonesia..

Awalnya..

Berawal dari teman angkatan yang lulus di Telkom Indonesia sebelumnya, akhirnya saya juga ikut-ikutan daftar via web di rekrutmen.telkom.co.id di bulan Januari atau Februari 2015, setelah isi-isi data di web rekrut, akhirnya panggilan untuk ikut test muncul melalui email di awal bulan JUNI 2015 (lama ya…)

Lalu…

Walaupun dipanggilnya di awal bulan Juni, tapi testnya ternyata tidak secepat itu kawan-kawan, karena test Tahap Pertama nya baru dimulai di akhir bulan JULI 2015!

Nah..

Test pertama di Telkom Indonesia pada saat itu adalah Aptitude Test,  test ini isinya mulai dari deret angka, deret huruf, gambar yang diputar-balik-putar-lagi-sampai-jadi-satu-keutuhan, sama soal cerita Matematika. Untuk test ini, saya sarankan kalian untuk berlatih yang giat, Nak! Apalagi untuk yang lemah di Matematika seperti saya. Sebagai gambaran, semenjak menerima email panggilan untuk test, saya sudah berlatih psikotest dari berbagai buku dan sumber, sampai beli soal-soal yang ada di internet itu. Dan sehari sebelum test, saya sampai dipanggilkan teman kakak saya yang guru Matematika. Nah, lanjut soal Apttitude Test, selain jenis-jenis soal di atas, test ini juga menggunakan waktu tetapi tidak menggunakan sistem minus, jadi jika ada yang kamu kira-kira gak tau jawabannya, sebaiknya di jawab aja (tentu dengan diawali Bismillahhirrahmanirrahim…) karena jawaban kamu tidak mengurangi scorenya.

Dan FYI, test ini adalah test yang paling banyak memakan korban, waktu itu test dilakukan pukul 8-10 Pagi, lalu pengumuman test di jam 12 Siang di hari yang sama. Hampir setengah dari peserta test saat itu gagal di test Aptitude ini. Setelah Aptitude Test selesai, dilanjutkan dengan Psikotest!

Yup..

Psikotest dilakukan di hari yang sama dengan Aptitude Test, mulai dari pukul 1-5 Sore. Tanpa Henti. Dan Psikotest yang dilakukan adalah Psikotest lengkap mulai dari deret angka (lagi), deret huruf (lagi), gambar-gambar terbalik (lagi), soal cerita matematika (lagi), gambar pohon, Kraepelin Test, Wartegg Test dan terakhir soal pilihan ganda tentang kepribadian (lupa nama test nya apa).

Keesokan harinya…

Puyeng di hari pertama langsung dilanjutkan di hari kedua, karena di hari ke dua diadakan test FGD (Focus Group Discussion), untungnya, pada saat test psikotest hari pertama tidak ada peserta yang gugur. Kira-kira ada sekitar 30an orang yang melanjutkan ke test FGD. Pada saat test, kami dibagi menjadi kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 6-7 Orang. Persoalan yang dikasih pun berbeda-beda, saat itu kelompok saya mendapat persoalan tentang “Bagaimana jika terdapat teman kerja yang kecanduan media social hingga mengganggu kinerja team”. Untuk test ini, kalian harus aktif tetapi tidak menjatuhkan teman diskusi kalian, dan… nanti kalian akan dikasih kertas berisi persoalannya, sebaiknya catat pikiran kamu dan solusi dari persoalan tersebut secara rapi karena ternyata di akhir diskusi kertas nya diambil, gaes…

Sebulan kemudian…

Setelah kira-kira sebulan atau sebulan lebih (lupa..) akhirnya pengumuman siapa yang lolos Test Tahap 1 (Aptitude Test, Psikotest, dan FGD) keluar juga. Di bulan Agustus akhirnya digelar Test Tahap 2 yang terdiri dari Test Toefl, Test Interview dan Medical Check Up. Test tahap 2 kali ini juga dilangsungkan selama 2 hari berturut-turut. Pada test tahap 2 ini total ada 10 orang yang lolos (untuk wilayah Web Rekrut Makassar).
Pada hari pertama, test dibagi jadi Test Toefl dan Interview, jadi ada yang Test Toefl duluan lalu Interview belakangan dan sebaliknya. Saat itu, saya mendapat jatah untuk Interview duluan, dan sebelum test kita diberikan Test Kompetensi Bidang Studi, masing-masing sebanyak 8-10 nomor, dan untuk bidang studi saya (Ilmu Komunikasi) semuanya adalah essay. Setelah itu kita akan di-interview oleh dua orang dari Telkom Indonesia, satunya dari HR dan satunya lagi dari User. Interview seputar tentang diri kamu, kegiatan kamu selama kuliah, atau kegiatan kamu sehari-hari, tentang bidang studi kamu, dan yang kamu harapkan di Telkom Indonesia serta yang kamu bisa berikan untuk Telkom Indonesia, bahkan tanya jawab perihal skripsi. Kira-kira kita akan di-interview sekitar sejam.
Saran saya untuk test ini adalah rileks dan jadi diri kamu sendiri, dan pintar-pintar untuk menggiring ke bahasan yang kamu kuasai, jangan bohong karena nanti pasti ketahuan.

Setelah interview…

Langsung dilanjutkan Test Toefl ITP, test ini seperti test toefl pada umumnya. Kuncinya ya cuma satu, belajar hehehe… Untuk standar score test ini masih simpang siur, ada yang bilang 450, ada juga yang 500.

Besoknya…

Test Tahap 2 dan terakhir adalah Medical Check Up (secara keseluruhan), untuk test ini kalian cuma bisa pasrah dan berdoa dan minum air kelapa yang banyak sebelumnya.  Di test ini semua diperiksa, dari darah, urin, telinga, mata, sampai semua bagian tubuh sensitif atau pun tidak sensitif lainnya...

Sebulan kemudian…

Ini adalah PHP, sebab pengumuman Test Tahap 2 (test akhir) awalnya disampaikan akan diumumkan di minggu pertama bulan September 2015, setelah deg-degan sebulan lebih ternyata di pertengan bulan September kami dapat email yang mengumumkan bahwa pengumuman test tahap akhir adalah selambat-lambatnya akhir bulan September.

1 Oktober…
Ternyata pengumuman di akhir September itu baru muncul di malam hari di tanggal 1 Oktober.

2 November 2015…
Tepat di tanggal tersebut kami diterima sebagai peserta Orientasi Sarjana (OS) 2 Tahun 2015 di Corporate University Telkom Indonesia!

Jadi…
Postingan ini berakhir di sini, semoga teman-teman yang mendaftar di Telkom Indonesia bisa terbantu dengan postingan ini. Satu yang pasti, jangan lupa untuk berdoa dan meminta restu dari orang tua ya, gaes..
Selamat berjuang bagi yang ingin berjuang! J



Jumat, 22 November 2013

Indah pada waktunya?

Katamu, waktu yang akan menjawab.
Sekalipun aku tak pernah bertanya.
Jika tak pernah ada pertanyaan, maka jawaban apa yang akan waktu berikan?

Harapanku, waktu yang akan memastikan.
Sekalipun kamu tak pernah menyatakan.
Jika tak pernah ada pernyataan, maka kepastian apa yang akan waktu berikan?

Seperti inilah kisah kita, tersesat di antara gengsi yang terus melahap.
Sementara waktu terus terbahak-bahak.

Minggu, 14 April 2013

Ayo bermain!

Ayo bermain! Meluncur dan tertawa!
Ayo bermain! Bersama kita bisa meluncur dan tertawa!
Ayo bermain! Kita lupakan umur dan masalah!
Ayo bermain! Karena aku tak punya masalah, umurku juga baru berapa!
Ayo bermain! Karena sakit ketika tersungkur akan hilang ketika meluncur!
Ayo tertawa!! Ayo meluncur! Ayo kita bermain!

Selasa, 12 Maret 2013

Terima kasih dari kami


Ada yang bilang sahabat adalah keluarga yang kita pilih sendiri. Terima kasih karena memberi saya kesempatan memilih mereka, Tuhan.

Terima kasih karena menempatkan kami terpisah-pisah, sehingga kami memiliki istilah bernama pertemuan.

Terima kasih karena Engkau menyiapkan kami dengan perbedaan, sehingga tercipta pengertian.

Terima kasih atas jalan yang Engkau berikan, akhirnya kami memiliki alasan untuk bergandeng tangan sampai tujuan.

Pesan Asap

Ada pesan tersirat yang teramat jelas terlihat, sekalipun mereka menolak.
Seperti menyalakan api yang akan tersampaikan oleh asap. 
Sekalipun mati, pesan itu tetap akan dianggap.

Jumat, 31 Agustus 2012

Tiga Foto yang Dibawa Pulang


Setelah hampir dua bulan melewati masa amazingly-study-tour di ibu kota kemarin, akhirnya saya mendapatkan beberapa foto yang sempat saya ambil dengan kameranya Ame, terima kasih, Ame!
Berikut cuplikannya! (hasik..)


"I Love JKT"
Diambil dari mobilnya Acos (terima kasih, Acos!) ketika kami diajak Bang Gegen ke kota tua, dengan kecepatan mobil yang biasa saja, saya dapatlah foto ini. Mungkin nanti 2000 tahun lagi, bangunan megah ini cuma jadi kawasan kumuh, atau sebaliknya bakal dianggap sebagai tempat bersejarah, sebuah istana, atau candi di peradaban yang lalu, mungkin. 



"Sunset Light"
Diambil juga dari mobilnya Acos, dan masih pakai kameranya Ame (terima kasih, Acos dan Ame) dan masih dalam perjalanan ke kota tua. Kalau kalian tanya makna foto ini apa, sebenarnya saya juga tidak tahu, yang saya tahu saya cuma suka foto ini. Udah gitu aja.





"Cahaya Kota Tua" (Alamak.. judulnya)

Akhirnya kami sampai di kota tua, berbekal kamera nikon Ame yang hampir lowbat, saya jeprat-jepret sana-sini, tau-taunya dari belasan foto cuma ini yang fokus, karena kita sampainya agak petang, pencahayaannya jadi kurang, dan gak ada tripod dan blablabla alasan teknis lainnya, intinya cuma inilah yang menurut saya bagus. Menurut saya loh, yah!

Sayang sekali hampir satu bulan saya di sana, tapi sedikit sekali hasil foto yang saya dapat, foto narsis pun gak ada kayaknya, kamera pocket yang saya bawa juga kembali dengan memori kosong. Kebanyakan saya nikmati cuma dengan mata, mungkin terlalu terpukau makanya tangan saya malas ambil kamera. Tapi bagusnya, saya punya alasan dan gambaran untuk kembali ke kota itu untuk jeprat-jepret lagi. Di samping segala kekurangannya, Jakarta memang punya aura sendiri yang bikin kangen, apalagi setelah apa yang saya lewati bersama teman-teman :)






Kamis, 30 Agustus 2012

Saya minta mimpi, yang banyak!

Apa ada yang lebih menakutkan dari ditinggal mimpi?

Lima bulan ini saya sering takut untuk bermimpi tentang masa depan, hal yang aneh, padahal sebelum-sebelumnya saya bisa bermimpi bagaimana masa depan saya bahkan dua jam sebelum saya tidur.

Mimpi saya tentang masa depan tidak pernah terlalu tinggi (menurut saya), saya tidak bermimpi jadi Presiden, Sekjen PBB, peraih nobel perdamaian atau sebagainya. Mimpi saya cukup sederhana, sangat sederhana sampai buat saya bosan dan terlalu percaya diri untuk pergi meninggalkan mimpi, untuk bangun karena merasa kenyataan mungkin akan lebih asik, lebih gaul dari mimpi, begitulah.

Dan sekarang, ketika saya masuk di "pergaulan" kenyataan, ternyata tidak begitu mengasyikan daripada mimpi, atau mungkin saya yang tidak pandai bergaul. 

Tapi, kepada dewa-dewi mimpi, boleh saya minta mimpi saya kembali? Saya tidak suka bergaul di kenyataan.

Tentang Rekrutmen Telkom Indonesia - 2015

Udah lama..lama…lamaaaa banget ya gak nulis di sini, jadi maafkan jika tulisan ini agak kaku. Setelah entah kapan terakhir menulis di blog ...