Ini novel kedua dari Ika Natassa yang saya baca setelah Divortiare, tapi sebenarnya novel ini lebih dulu terbit daripada Divortiare. Dan setelah membaca dua karangan dari Ika Natassa ini (walaupun pasti banyak orang yang bakal bilang “kemana aja lo, baru baca sekarang?), saya janji akan baca novel-novel selanjutnya dari dia. Damn, i’m addicted!
Sejujurnya saya tidak terlalu tertarik dengan jalan cerita novel ini, tapi saya benar-benar tertarik dengan gaya penulisan dari Ika Natassa, ringan, cerdas, sexy, straigh-to-the-point. Sama seperti Divortiare, saya gak mau berhenti baca ini bahkan untuk pipis, makan, update status, liat timeline twitter dan sebagainya. Ringan tapi masih tetap berisi!
So, here’s the story!
Ada Andrea, bankir muda yang promosi jabatannya sudah ada di depan mata. Ada Adjie, bankir muda yang promosi jabatannya juga sudah ada di depan mata. Lalu apa yang jadi masalah? Yah, mereka. Hubungan mereka yang sama-sama terjalin di satu bank besar, yang sialnya punya aturan seperti bank-bank lain yang melarang pegawainya untuk menjalin hubungan pribadi. *tsah
Nah, mereka akhirnya disuruh milih kan, pokoknya salah satu diantara mereka harus ada yang mundur dari pekerjaannya. Andrea yang obsesi punya karir cemerlang di usia yang terbilang muda, trus Adjie yang cinta mati sama Andrea,dan ketika harus milih siapa yang harus mundur akhrinya malah jadi persoalan sendiri di novel ini. Belum lagi, ada Ajeng, teman satu kantor Andrea dan Adjie yang terang-terangan ngomong tertarik sama Adjie. Trus ada Radit, mantan pacar Andrea yang muncul di saat-saat terakhir penentuan hubungan Andrea dan Adjie. Sampai dengan segala macam persiapan pernikahan adat jawa yang buat Andrea pusing. Ika Natassa sepertinya sukses buat semua itu jadi konflik-konflik ringan sampai berat untuk hubungan Andrea-Adjie ini.
Yah, keseluruhan, novel ini keren. Metro-romantic-pop!